TAOTAUAJER - Pelbagai karya kreatif yang popular di buat dari pelbagai media unik, bermula dari coklat, besar ataupun sampah. Namun kini seorang penggiat seni Vik Muniz yang sebelumnya sempat membuat lukisan dari longgokan sampah, kini beliau menghasilkan satu karya ke satu level yang lebih tinggi.
Vik Muniz dan seorang peneliti asal MIT Marcelo Coelho berkolaborasi untuk membentuk gambar dalam media yang paling kecil yaitu butiran pasir. Berbeza dari karya sebelumnya yang sangat besar dan harus dilihat dari atas untuk mengatahui apa maksudnya, kali ini korang semua memerlukan mikroskop supaya dapat melihat gambar-gambar istana di butiran-butiran pasir.
Demi menciptakan ini keduanya menghabiskan masa bertahun-tahun supata dapat menyempurnakan gambar istana yang diukir atas media ynag kecil.
Awalnya Vik membuat sketsa istana-istana tersebut menggunakan kamera lucida. Setelah itu ia mengirimkan gambarnya kepada Marcelo yang berusaha mencari alat yang dapat memindahkan lukisan tersebut kedalam butiran pasir.
Setelah empat tahun akhirnya ia berhasil dengan menggunakan alat yang dinamakan focused ion beam (FIB) yang biasanya dipakai untuk microchip.
Karya Vik ini dipamerkan di Tel Aviv Museum of Art bersama dengan karya Vik lainnya sepanjang 25 tahun belakangan ini.
TAOTAUAJER : Giller la deorang nieh... sanggup menghabiskan masa bertahun-tahun demi menghasilkan satu seni yang begitu halus dan tidak dapat di lihat dengan mata kasar.