Setelah diteliti, ternyata serangan tersebut karana objek benda tak dikenal atau UFO.
Hal ini terungkap setelah tiga orang juruteknik peluru berpandu yang ditempatkan di pangkalan telah menimbulkan persoalan baru dalam kes itu yang terjadi pada 23 Oktober 2010 lalu. Saat itu, satu dari sembilan gudang peluru nuklear AS menjadi offline atau tak dapat dikendalikan selama satu jam.
Menurut tiga juruteknik itu, kejadian error tersebut terjadi bertepatan dengan penampakan insiden penampakan UFO. Hal ini juga semakin diperjelas oleh peneliti UFO Robert Hastings yang mengatakan bahwa gangguan lebih lama yang dilaporkan oleh tentera AS.
“Tak ada bukti adanya kecurangan dan AS tak pernah kehilangan kemampuan meluncurkan rudal, meski hal ini hanya bisa dilakukan dari komando angkatan udara dan pusat kendali,” ujarnya, seperti dilansir melalui Daily Mail, Sabtu (9/7/2011).
Saat itu, juru bicara AS mengatakan, ada ‘masalah hardware’ terkait sambungan kabel bawah tanah di pusat kendali dan rudal. Para pejabat keamanan bersikeras mengatakan tak ada bahaya timbul akibat kejadian tersebut.
Publik tak begitu saja percaya, apalagi Hastings mengklaim ada banyak hal terkait kemunculan UFO di markas AU tersebut. Menurutnya, tiga teknisi perawat rudal sempat mengungkap seperti dikutip dailymail, militer menyembunyikan berita penampakan UFO yang terjadi selama sumber daya mati.
SUMBER | OKEZONE