Tau tak sebenarnya imej Mona Lisa tersebut adalah seorang lelaki.
Pengkaji Itali menemukan fakta baru yang mengejutkan dari mahakarya lukisan The Mona Lisa, karya maestro Leonardo da Vinci.
Silvano Vinceti, ketua pengkaji lukisan mengatakan, model Mona Lisa yang berada dalam lukisan itu adalah seorang lelaki, anak laki-laki.
Seperti diberitakan Telegraph.co.uk, Vinceti iaitu sejarawan Italia itu mematahkan kesimpulan yang ada selama ini yang menyebut bahwa Mona Lisa adalah Lisa Gherardini, isteri seorang saudagar sutra dari Florentine.
Vinceti sangat yakin lukisan itu diilhami oleh Gian Giacomo Caprotti. Seorang pria muda yang telah lama bekerja dan menjadi kepercayaan 'Sang Master Renaissance' itu.
Hubungan antara Leonardo dan Caprotti diyakini sangat erat. Bahkan sang maestro disebut-sebut menganggap si model dalam lukisan itu sebagai anaknya dan menjadi salah satu sahabat yang paling terpercaya.
Bagaimana Vincenti sampai pada kesimpulan itu? Menurut Vinceti, selain Mona Lisa, beberapa lukisan Leonardo termasuk dua lukisan St Yohanes Pembaptis dan gambar yang kurang dikenal yang disebut "Angel Incarnate" itu juga didasarkan pada Caprotti. Caprotti mendapat panggilan 'sayang' yakni Salai.
Apa yang membuat penelitian tim Vinceti menyebut Mona Lisa adalah seorang lelaki? Menurut dia, semua tampilan pada Mona Lisa menggambarkan ciri seorang lelaki. Ramping, bukan banci dengan rambut keriting.
Caprotti mendapat panggilan 'sayang' dari Leonardo, yakni Salai. Menurut Ketua Nasional Pelestarian Warisan Kebudayaan Itali itu, ciri yang mirip antara lain bentuk mulut dan hidungnya.
"Salai (Caprotti) adalah model kegemaran bagi Leonardo. Leonardo juga memasukkan karakteristik Salai dalam The Mona Lisa," kata Vinceti.
Caprotti diduga memasuki rumah tangga Leonardo sekitar tahun 1490, ketika masih berumur sekitar 10 tahun. Caprotti bekerja sebagai pempantu Leonardo selama sekitar 20 tahun. Caprotti juga disinyalir menjadi model beberapa subjek lukisan erotis yang dihasilkannya.
"Salai sangat tampan dan mungkin dia adalah kekasih Leonardo," kata Vinceti yang juga Ketua Nasional Warisan dan Pelestarian Budaya Itali ini. Vinceti yakin, Leonardo adalah seorang penyuka sesama jenis, gay.
Salai juga diduga mencuri banyak benda dari Leonardo. Dia juga kerap menimbulkan beberapa masalah. Tetapi, sebagai seorang artis, Leonardo selalu memaafkan.
Sejarawan seni lainnya menilai skeptis atas kesimpulan Vinceti itu. Pietro Marani, seorang penulis beberapa buku tentang artis yang juga 'pakar' Leonardo menyebut penelitian Vinceti itu "tidak berdasar."
Jauh sebelum itu, beberapa ilmuwan dan sejarawan yakin lukisan maha karya Leonardo da Vinci adalah sebuah potret diri dengan senyum misterius.
Silvano Vinceti, ketua pengkaji lukisan mengatakan, model Mona Lisa yang berada dalam lukisan itu adalah seorang lelaki, anak laki-laki.
Seperti diberitakan Telegraph.co.uk, Vinceti iaitu sejarawan Italia itu mematahkan kesimpulan yang ada selama ini yang menyebut bahwa Mona Lisa adalah Lisa Gherardini, isteri seorang saudagar sutra dari Florentine.
Vinceti sangat yakin lukisan itu diilhami oleh Gian Giacomo Caprotti. Seorang pria muda yang telah lama bekerja dan menjadi kepercayaan 'Sang Master Renaissance' itu.
Hubungan antara Leonardo dan Caprotti diyakini sangat erat. Bahkan sang maestro disebut-sebut menganggap si model dalam lukisan itu sebagai anaknya dan menjadi salah satu sahabat yang paling terpercaya.
Bagaimana Vincenti sampai pada kesimpulan itu? Menurut Vinceti, selain Mona Lisa, beberapa lukisan Leonardo termasuk dua lukisan St Yohanes Pembaptis dan gambar yang kurang dikenal yang disebut "Angel Incarnate" itu juga didasarkan pada Caprotti. Caprotti mendapat panggilan 'sayang' yakni Salai.
Apa yang membuat penelitian tim Vinceti menyebut Mona Lisa adalah seorang lelaki? Menurut dia, semua tampilan pada Mona Lisa menggambarkan ciri seorang lelaki. Ramping, bukan banci dengan rambut keriting.
Caprotti mendapat panggilan 'sayang' dari Leonardo, yakni Salai. Menurut Ketua Nasional Pelestarian Warisan Kebudayaan Itali itu, ciri yang mirip antara lain bentuk mulut dan hidungnya.
"Salai (Caprotti) adalah model kegemaran bagi Leonardo. Leonardo juga memasukkan karakteristik Salai dalam The Mona Lisa," kata Vinceti.
Caprotti diduga memasuki rumah tangga Leonardo sekitar tahun 1490, ketika masih berumur sekitar 10 tahun. Caprotti bekerja sebagai pempantu Leonardo selama sekitar 20 tahun. Caprotti juga disinyalir menjadi model beberapa subjek lukisan erotis yang dihasilkannya.
"Salai sangat tampan dan mungkin dia adalah kekasih Leonardo," kata Vinceti yang juga Ketua Nasional Warisan dan Pelestarian Budaya Itali ini. Vinceti yakin, Leonardo adalah seorang penyuka sesama jenis, gay.
Salai juga diduga mencuri banyak benda dari Leonardo. Dia juga kerap menimbulkan beberapa masalah. Tetapi, sebagai seorang artis, Leonardo selalu memaafkan.
Sejarawan seni lainnya menilai skeptis atas kesimpulan Vinceti itu. Pietro Marani, seorang penulis beberapa buku tentang artis yang juga 'pakar' Leonardo menyebut penelitian Vinceti itu "tidak berdasar."
Jauh sebelum itu, beberapa ilmuwan dan sejarawan yakin lukisan maha karya Leonardo da Vinci adalah sebuah potret diri dengan senyum misterius.